A. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Sistem yang digunakan
untuk mendukung fungsi produksi, yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait
dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.
1. Manufaktur, dalam
arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi produk. Proses
ini meliputi:perancangan produk, pemilihan material dan tahap‐tahap proses dimana
produk tersebut dibuat.
2. Definisi manufaktur secara
umum adalah suatu aktifitas yang kompleks yang
melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas perancangan produk, pembelian, pemasaran, mesin dan perkakas, manufacturing, penjualan, perancangan proses, production control, pengiriman material, support service, dan customer service.
melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas perancangan produk, pembelian, pemasaran, mesin dan perkakas, manufacturing, penjualan, perancangan proses, production control, pengiriman material, support service, dan customer service.
3. Sistem Informasi
Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya
dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan
dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan
yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output. Sistem ini
digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang
terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang
atau jasa
B. MANFAAT SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Manfaat dari sistem
ini adalah mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang
terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang
atau jasa,manfaat lainnya yaitu :
1. Hasil produksi
perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi manufaktur
menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.
2. Perusahaan lebih
cepat memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya. Setiap komponen data
dalam sistem informasi manufaktur dapat menunjang proses pengolahan untuk
menjadi informasi yang berguna bagi departemen persediaan, departemen produksi
dan juga departemen kualitas sehingga keuntungan yang diperoleh perusahaan
lebih meningkat karena informasi yang diperoleh adalah informasi yang akurat
dan terpercaya.
3. Arsip lebih
terstruktur karena menggunakan sistem database.
4. Sistem informasi
manufaktur yang berupa fisik robotik,hasil produksi semakin cepat,tepat dan
berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai.
C. KOMPUTER DALAM MANUFAKTUR
1. Eleman Dalam Sistem Produksi Fisik
Eleman ini terdiri dari tiga bagian yaitu:
a.
Computer-Aided
Design
Computer-aided
design (CAD) yang semakin sering disebut Computer aided engeneering (CAE)
melibatkan penggunaan komputer unutk membantu rancangan produk yang akan
dimanufaktur CAD peertama-pertama muncul dalam industri dirgantara sekitar
tahun 1960-an dan kemudian diadopsi oleh pembuat mobil. CAD kemudian digunakan
untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumus seperti bangunan dan jembatan
hingga bagian-bagian kecil.
b.
Computer-Aided
Manufacturing
Computer-Aided Manufacturing(CAM)
penerapan komputerdalam proses produksi. Mesin produksi khusus yang
dikendalikan komputer seperti bor dan mesin bubut menghasilkan produk sesuai
dengan spesifikasi yang diperoleh dari data base rancangan.
c.
Robotik
Penerapan komputer yang lain dalam
pabrik adalah robotikrobotik melibatkan penggunaan robot industrial. Alat yang
secara otomatis menjalankan tugas-tugas tertentu dalam proses manufaktur.
2. Sistem Konseptual
Sistem ini terdiri dari tiga bagian:
a.
Sistem
Titik Temesanan Kembali
Setelah komputer pertama diterapkan
secara berhasil dalam area akuntansi komputer diberikan tugas mengendalikan
persediaan. Pendekatan paling sederhana adalah pendekatan reaktif yaitu
menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian
memicu pesanan pembelian atau suatu proses produksi. Tingkat barang yang
berfungsi sebagai pemicu disebut titik pemesanan barang dan sistem yang
mendasarkan keoutusan pembelian pada titik pemesanan kembali disebut sistem
titik pemesanan kembali.
b.
Manajer
manufaktur tidak perlu menebak untuk menentukan ROP.ROP dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut :
R = LU + S
Dimana :
R : titik pemesana kembali
L : lead time pemasok
U : tingkat pemakaian (jumlah Unit yang digunakan atau terjual per hari)
S : tingkat safety stock (dalam unit)
c.
Material
Requirment Planing
Pada awal 1960-an Joseph Orlicky dari
J.I. Case company membuat suatu pendekatan baru untuk manajemen material yang
disebut perencanaan kebutuhan bahan baku (material Requirements planing -MRP).
MRP adalah suatu strategi material proaktif.
d.
Sistem
penjadwalan produksi menghasilkan master jadwal produksi yang mencakup lead
time terpanjang ditambah waktu produksi terpanjang.
e.
Sistem
material requrements planing menguraikan tagihan material. Mengubah kebutuhan
bruto menjadi kebutuhan netto.
f.
Menetukan
berapa banyak berapa material yang diperlukan untuk memproduksi jumlah unit
yang diinginkan.Sistem material requrements planing.
g.
Bekerja
berhubungan dengan sistem perencanaan kebutuhan kapasitas untuk memastikan
bahwa produksi terjadwal sesuai dengan kapasitas pabrik.
h.
Sistem
pelepasan pesanan
Oliver Wight dan george plossl
konsultan yang diakui mengembangkan konsep MRP diluar area manufaktur sehingga
dapat meliputi seluruh perusahaan hasilnya disebut MRP II dan kepanjangan
huruf-huruf tersebut telah dirubah menjadi Manufakturing resource planing.Perusahaan
dapat mengharapkan manfaat satu atau dalam beberapa area.
Perusahaan dapat mengharapkan manfaat satu atau dalam beberapa area.
1)
Penggunaan
sumber daya yang efisien
2)
Pererencanaa
prioritas yang lebih baik
3)
Pelayangan
pelanggan yang meningkat
4)
Informasi
manajemen yang lebih baik
i. Just in Time
Sistem produksi tepat waktu (Just In
Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi modern yang
dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya
memproduksi jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada
saat dibutuhkan oleh konsumen.
Berikut ini beberapa fungsi dari JIT(Just in Time):
1)
Arus
material lebih cepat
2)
Ukuran
lot kecil
3)
Waktu
4)
Membandingkan
JIT dengan pengolahan online dan MRP dengan batch
5)
Kanban
menarik material, sebaliknya MRP mendorongnya
6)
Komputer
tidak ditekankan
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar