A. Input
Data/Informasi
Input data berupa data internal dan eksternal, data internal
merupakan data intern system keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data
menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM),
material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung Sistem Informasi Manufaktur 2
proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi
perawatan, dan lain-lain.
Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari
luar perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi
informasi yang berguna untuk perhitungan biaya dalam manufaktur mulai dari awal
hingga akhir proses. Contoh data eksternal adalah data pemasok (supplier),
kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.
B. Sub
Sistem Input
Sub sistem input terdiri dari :
1. Sistem Informasi Akuntansi
Mengumpulkan data intern yang
menjelaskan operasi manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi
perusahaan dengan pemasok. Sebagai contoh, pegawai produksi memasukkan data ke
dalam terminal dengan menggunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan
keyboard. Media berbentuk dokumen dengan bar code yang dapat dibaca secara
optik atau dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kartu
plastik dengan garis-garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah
dibaca data tersebut ditransmisikan kekomputer pusat untuk memperbarui
database.
2. Sub Sistem Industrial Engineering (IE)
Industrial Engineering merupakan analisis
sistem yang terlatih khusus yang mempelajari operasi manufaktur dan membuat
saran – saran perbaikan. Industrial Engineering terdiri dari proyek – proyek
pengumpulan data khusus dari dalam perusahaan yang menetapkan berapa lama waktu
yang dibutuhkan untuk suatu produksi.
3. Sub Sistem Intelijen Manufaktur
Sub sistem intelijen manufaktur
berfungsi agar manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir
mengenai sumber-sumber pekerja, material dan mesin. Adapun yang termasuk dalam
subsistem intelijen manufaktur adalah :
a. Informasi pekerja manajemen manufaktur harus memperhatikan
serikat pekerja yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan. Baik dalam
sistem kontrak, tak berjangka maupun borongan.
b. Sistem formal, manajemen manufaktur memulai arus informasi
pekerja dengan menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen
sumber daya manusia dan data dari berbagai elemen lingkungan yang menghubungkan
kepada pihak pelamar.
c. Sistem informal, arus informasi antar pekerja dan manajemen
manufaktur sebagian besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan manajer mereka.
Kegiatan – kegiatan yang terjadi di dalam intelijen
manufaktur :
1) Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan
2) Pengujian data,
3) Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran
data.
4) Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta
penyalahgunaan data.
5) Pengambilan data dalam bentuk laporan, untuk memudahkan
pengolahan data yang lain.
C. Sub
Sistem Output
Adalah informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data
yang dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu produksi, persediaan dan kualitas,
dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsur biaya yang terjadi di dalamnya.
1. Sub Sistem Produksi
Adalah segala hal yang bersangkutan
dengan proses yang terjadi disetiap devisi kerja ataupun departemen yang
mengukur produksi dalam hal waktu, menelusuri arus kerja dari satu langkah ke
langkah berikutnya.
2. Sub Sistem Persediaan
Tingkat persediaan perusahaan
sangat penting karena menggambarkan investasi
yang besar dimana suatu barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan dari
pemasok setiap kalinya. Dan tingkat persediaan rata – rata dapat diperkirakan
dari separuh kuantitas pesanan ditambah safety stock. Subsistem persediaan
memberikan jumlah stok, biaya holding, safety stok, dan lain – lain berdasarkan
hasil pengolahan data dari input, biasanya memiliki proses pembelian
(purchasing) dan penyimpanan (inventory). Dan fungsi dari sub sistem persediaan
adalah mengukur volume aktifitas produksi saat persediaan diubah dari bahan
mentah menjadi barang jadi.
3. Sub Sistem Kualitas
Adalah semua hal yang berhubungan
dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa kerja, maupun pemilihan supplier.
Fungsi dari sub sistem kualitas adalah mengukur kualitas material saat material
diubah. Banyak hal lain yang bukan unsur mutlak kualitas namun perlu masuk
dalam unsur kualitas seperti proses (Process Control), Perawatan (Maintenance),
dan Spesifikasi (Specification) baik produk jadi maupun material. Sub sistem
kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya
dengan menggunakan total quality management (TQM) yaitu manajemen keseluruhan
perusahaan sehingga perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi
produk dan jasa yang penting bagi semua pelanggan. Keyakinan dasar yang
melandasi TQM adalah :
a. Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang
digunakan
b. Kualitas dicapai oleh manajemen
c. Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni
perusahaan
4. Sub Sistem Biaya
Komponen biaya termasuk dalam semua
subsistem yang ada. Tujuan perusahaan manufaktur secara umum adalah mencapai
keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh karena itu, sebuah sistem
informasi tidak akan pernah terlepas unsur biaya yang terjadi di dalamnya. Sub
sistem biaya berfungsi untuk mengukur biaya yang terjadi selama proses produksi
terjadi. Unsur – unsur pengendalian biaya ada dua yaitu standar kerja yang baik
dan sistem untuk melaporkan rincian kegiatan saat terjadinya proses produksi
yang akurat. Sub sistem biaya dibagi menjadi dua yaitu :
a. Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan / biaya penyimpanan
biasanya dinyatakan sebagai presentase biaya tahunan dari barang mencakup
kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan asuransi.
b. Biaya Pembelian
Mencakup biaya – biaya yang terjadi saat
material dipesan, waktu pembelian, biaya telp, biaya sekretaris, biaya formulir
pesanan pembelian dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar